*Penulis Tidak Akan Menutup Telinga dan Mata, Dunia Jurnalistik Juga Banyak.
TASIKMALAYA KOTA.(22/03/2024). Kekuasaan menurut Ramlan Surbakti adalah sebuah kemampuan atau kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang digunakan untuk memengaruhi orang lain melalui cara berpikir dan perilaku yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemegang kuasa.
Sedangkan menurut ilmu tata negara adalah kemampuan untuk menjamin terlaksanakannya kewajiban kewajiban yang mengikat, oleh kesatuan kesatuan dalam suatu sistem organisasi kolektif. Kewajiban adalah sah jika menyangkut tujuan tujuan kolektif.
Dilansir dari situs University of Regina, Max Weber mendefinisikan kekuasaan atau power sebagai peluang atau sarana bagi seorang individu untuk dapat mencapai keinginannya sendiri bahkan sekalipun harus menghadapi perlawanan dari orang lain, dalam hubungan sosialnya.
Begitu juga pengertian kepemimpinan dan kekuasaan, bila diartikan secara sederhana, kepemimpinan adalah setiap usaha untuk memengaruhi, sementara itu kekuasaan dapta diartikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Jadi kekuasaan merupakan salah satu sumber seorang pemimpin untuk mendapatkan hak untuk mengajak atau memengaruhi orang lain.
Dalam ilmu politik yang dimaksud dengan
kekuasaan politik adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara membuat keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka.
Baca juga
https://www.lintaspasundannews.com/2024/03/bung-levis-di-bawah-naungan-cv-nst.html
Seperti itulah arti dan pengertian kekuasaan dilihat dari berbagai sudut pandang yang kita ketahui.
Namun terkadang dalam strata intelegensi individu seseorang maupun kelompok, kekuasaan menjadi sesuatu yang mempengaruhi tujuannya melebihi batas - batas khayal.
Seperti contoh, ketika penulis tak sengaja berdiri di persimpangan 5 bypass tugu ayat Kebesaran Nama Pencipta ALLAH Maha Agung, melihat gambar calon walikota yang terpampang, sedikit kaget juga seorang calon yang belum dilaksanakan pemilihan untuk memimpin kota Tasikmalaya menyatakan dirinya sebagai walikota, apa ini yang dimaksud dengan melebihi batas atau mempengaruhi warga masyarakat kota dengan sebuah pemaksaan atau juga kegeeran dari sang calon seakan calon lain dianggap tidak ada atau dianggap kalah??
Seorang pengacara kondang dari kota tasikmalaya yang selalu hadir dan mengkritisi dalam sebuah canda didunia media sosial mengatakan bahwa dimasyarakat sering terdengar adanya Polisi gadungan dan Tentara gadungan, untungnya calon yang dimaksudkan tidak memakai uniform atau baju kebesaran sang wali kota, andaikata memakainya akan sama dari istilah yang disebutkan Kang Dany Safari. Dalam dunia jurnalistik juga banyak, penulis takkan menutup telinga mata hal seperti dimaksudkan, warga masyarakat saat ini menyebutnya WARGAD alias wartawan gadungan atau wartawan rungkad, sedikit berbeda bukan dari uniform hanya memiliki KTA.
Sumber referensi dari berbagai literatur pengetahuan dan pustaka pribadi.
Iwan Singadinata.
#walikotatatikmalaya
#bupatitasikmalaya
#sekdakotatasikmalaya
#sekdakabupatentasikmalaya
#wargakotatasikmalaya
#wargakabupatentasikmalaya
#pejabatdanasnkotatasikmalaya
#pejabatdanasnkabupatentasikmalaya
#kominfokotadankabupatentasikmalaya
#humaskotadankabupatentasikmalaya
#semuaorang