" Sebuah Renungan Berintrospeksi Dibulan Suci Ramadhan "

Lintas pasundan news-/KABUPATEN TASIKMALAYA.(06/04/2024). Hanya tinggal menghitung hari Ramadan akan berakhir, akankah kita menjadi orang yang beruntung  atau sebaliknya di bulan yang penuh berkah dan hikmah ini. Akankah makna Ramadan tersampaikan kedalam hati atau hanya sebatas di mulut tanpa bekas yang bisa diamalkan setelah ditempa kesabaran sebulan lamanya.... atau...dan....dan.... tanpa batas.


Menurut Rasullullah ;

“Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.” Lalu apakah aku termasuk golongan yang merugi di bulan Ramadan ! (Nauzubillah himindzalik).


Imam Ahmad mengatakan:"Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di Bulan Ramadan saja".


Sungguh mengerikan bagi aku yang selalu berlumpur dalam dosa dibulan Ramadhan. Orang-orang yang dengan pongahnya yang selalu membuat dusta seakan berpuasa dengan berpura-pura, padahal seharipun dia tidak berpuasa ini orang yang  rugi bahkan celaka berjumpa dengan Ramadan.

Baca juga

https://www.lintaspasundannews.com/2024/04/dpw-jabar-fast-respon-counter-polri.html


Abu Hurairah radhiyallahu'anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).


Inilah sebuah kesempatan yang tidak boleh kita sia-siakan, mari kita laksanakan seluruh ibadah di bulan suci yang tinggal beberapa hari lagi dengan sebaik-baiknya, melaksanakan shaum dengan sebaik-baiknya.


Agar supaya kita terhindar dan tidak termasuk kepada kaum atau orang-orang yang merugi. Bulan suci Ramadhan menjadi suatu renungan dan berintrospeksi diri, sehingga keseimbangan antara lahir dan batin bersinergi dalam jiwa.


" Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1445 Hijriah Mohon Maaf Lahir Dan Batin "


Iwan Singadinata.

#semuaorang

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.