Lintaspasundan news
Gerakan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting, Di Off room Kantor Bupati Tasikmalaya,peserta yang mengikuti Gerakan Intervensi Pencegahan Stunting dari 39 kecamatan mengirimkan tiap kecamatan Tiga(3)orang peserta,instansi kecamatan,UPTD Puskesmas,PPK kecamatan se-kabupaten Tasikmalaya Selasa,11- Juni - 2024.
Kepala Dinas Sosial PPKB P3A(OPAN SOPIAN,S.Pd.,M.Si.,M.Pd.) menuturkan kepada para pers karena beberapa tahun belakangan ini perkembangan angka stunting di kabupaten Tasikmalaya menunjukkan angka yang positif, namun ia berharap pencapaian, pencegahan dan penanganan stunting ini untuk ke depannya dapat lebih bersama-sama untuk mencapai target.
Bacajuga
https://www.lintaspasundannews.com/2024/06/silaturahmi-kamtibmas-kapolres-tasik.html
menjelaskan bahwa stunting itu adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak anak dibawah umur 5 tahun yang akan memiliki dampak pada pertumbuhan fisik mereka”, ujarnya.
Hal stunting tersebut masalah daripada kesehatan anak yang diakibatkan gizi buruk, Apabila berlangsung dengan waktu yang cukup lama. Adapun salahsatu faktor penyebab terjadinya stunting dapat berasal dari malnutrisi pada ibu hamil atau semasa pertumbuhan anak, Maka dari sisi pertumbuhan atau perkembangan berat badan dan tinggi badannya tidak sesuai dengan ketentuan “, imbuhnya.
Lantas ciri ciri anak yang mengalami kasus stunting bisa dikatakan badannya pendek,tumbuh kembangnya lambat,berat badan tidak naik naik bahkan cenderung menurun,anak terlihat pendiam,fase pertumbuhan gigi pada anak sangat lambat dan banyak lagi hal yang lainnya.
Oleh karena itu disini kita berupaya untuk mencegah stunting dengan bersosialisasi memberikan pemahaman khususnya terhadap para ibu ibu dengan menekankan supaya memberikan asi ekslusif pada bayi hingga berusia 6 bulan,memantau daripada perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara rutin, mengkonsumsi secara rutin tablet tambah darah, serta memberikan MP’ASI yang bergizi kaya akan protein hewani untuk para bayi diatas 6 tahun,” jelasnya.
Bacajuga
https://www.lintaspasundannews.com/2024/06/ketua-pwri-kabupaten-tasikmalaya-ajak.html
H.Opan juga menambahkan bahwa Pencegahan stunting itu tidak terpaku di dinas sosial akan tetapi disetiap dinas, Maka dari itu ada yang disebut dengan tim percepatan penurunan stunting ada juga yang disebut satgas penurunan stunting jadi melibatkan semua elemen.
Pencegahan penurunan stunting itu kita bisa melihat dari dua data SKI (survei kesehatan Indonesia) yang dilaksanakan dari kementerian kesehatan,maka hasil survei itu kita berada pada posisi 20,7 persen turun dari 27,2 persen jadi 6 poin turun, Jadi di kabupaten dan kota se Jawa Barat salahsatunya adalah kabupaten Tasikmalaya yang stunting nya turun.
Harapan dari kami semua semoga dengan adanya program penurunan percepatan stunting di kabupaten Tasikmalaya, Kasus daripada stunting bisa diatasi sekaligus kasus stunting tidak ada di kabupaten Tasikmalaya,”tutupnya.
Ade s