Nabi Muhamad Saw Merupakan Yang Pertama Mendapatkan Malam Lailatul Qodar Atau Malam Seribu Bulan Setelahnya Para Sahabat & Apakah Tanda- Tandanya " Meningkatkan Pengetahuan di Bulan.Suci Ramadhan )

Lintaspasundan news com 

SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(23/03/2025). Orang pertama yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah Rasulullah Muhammad Saw.


Malam Lailatul Qadar pertama kali turun ketika wahyu pertama, yaitu Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan, dan sejak saat itu, malam Lailatul Qadar menjadi malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 1-5).


Meskipun malam ini sudah ada dalam ketetapan Allah sebelum penciptaan dunia, dalam sejarah Islam, yang pertama kali mendapatkannya adalah Nabi Muhammad, saat menerima wahyu pertama.

Setelah itu, umat Islam dianjurkan mencari Lailatul

 Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.


Setelah Nabi Muhammad, malam Lailatul Qadar bisa diperoleh oleh siapa saja dari umat Islam yang mendapat taufik dan rahmat dari Allah.


Menurut hadits-hadits shahih, para sahabat Nabi seperti Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya juga berusaha mendapatkannya. Bahkan, para ulama dan orang-orang saleh sepanjang sejarah Islam berupaya untuk meraih keutamaan malam ini.


Namun, Allah tidak mengungkapkan secara pasti siapa yang benar-benar mendapatkannya setiap tahun. Sebab, hikmah Lailatul Qadar adalah agar umat Islam terus beribadah dengan penuh keikhlasan, khususnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan.


Adapun Tanda-tanda seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar tidak selalu bisa diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa indikasi yang disebutkan dalam hadits dan pengalaman para ulama. Berikut beberapa tanda yang mungkin dirasakan oleh orang yang mendapatkannya:


1. Hati Dipenuhi Ketenangan dan Kedamaian


Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar biasanya merasakan ketenangan yang luar biasa, hati menjadi damai, dan ada perasaan kebahagiaan serta keimanan yang meningkat.


2. Doa dan Ibadahnya Dikabulkan


Dalam hadits, malam ini disebut sebagai malam yang penuh berkah, di mana doa-doa dikabulkan (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Jika seseorang mendapati ibadahnya begitu khusyuk dan merasakan doa-doanya terkabul setelahnya, itu bisa menjadi tanda.


3. Merasakan Kenikmatan dalam Ibadah

Bacajuga

https://www.lintaspasundan.com/2025/03/hj-ai-diantani-sah-secara-hukum-untuk.html

Orang yang mendapat Lailatul Qadar sering kali merasakan shalatnya lebih khusyuk, bacaan Qur’annya lebih menyentuh hati, dan dzikirnya lebih mendalam dibanding malam-malam lainnya.


4. Udara dan Suasana yang Berbeda


Beberapa hadits menyebutkan bahwa pagi setelah Lailatul Qadar terasa sejuk, tenang, dan matahari bersinar tanpa sinar yang menyilaukan (HR. Muslim). Jika seseorang merasa malam itu berbeda dari biasanya, bisa jadi itu adalah Lailatul Qadar.


5. Semangat Beribadah Bertambah Setelahnya


Orang yang mendapat malam Lailatul Qadar biasanya merasakan perubahan dalam dirinya, seperti lebih rajin beribadah, hatinya lebih lembut, dan lebih taat kepada Allah setelah malam tersebut.


Kesimpulan


Tanda-tanda ini tidak selalu bisa disadari langsung. Karena itu, yang terpenting adalah terus beribadah dan mencari Lailatul Qadar dengan penuh keikhlasan, terutama di malam-malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadhan (21, 23, 25, 27, atau 29).


Jika seseorang bersungguh-sungguh beribadah dengan niat ikhlas karena Allah, maka besar kemungkinan ia mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar, meskipun ia tidak menyadarinya secara langsung.


Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkannya.


Sumber : dari literatur populer dan pustaka pribadi.



IWAN SINGADINATA.

#SEMUAORANG,#SOROTAN,#PUBLIK

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.