Lintaspasundan com
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(04/05/2025). Strategi Patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara melalui Sumpah Palapa merupakan tonggak penting dalam sejarah kejayaan Kerajaan Majapahit. Berikut adalah penjelasan tentang strategi-strategi yang digunakan:
1. Deklarasi Sumpah Palapa
Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa pada tahun 1336 saat dilantik menjadi Mahapatih Amangkubhumi. Ia bersumpah tidak akan menikmati "palapa" (kenikmatan duniawi) sebelum berhasil menaklukkan seluruh wilayah Nusantara. Ini menjadi motivasi politik dan militer yang kuat.
2. Ekspansi Militer
Gajah Mada melancarkan ekspedisi militer ke berbagai daerah:
Bali (ditaklukkan pada 1343)
Sriwijaya dan Melayu di Sumatera
Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaka
Kerajaan di Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Ekspedisi ini dilakukan secara sistematis dengan kekuatan armada laut Majapahit yang sangat besar.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/05/gubernur-kang-dedi-mulyadi-kdm.html
3. Aliansi dan Diplomasi
Gajah Mada juga menggunakan diplomasi untuk membentuk aliansi dan menundukkan kerajaan-kerajaan tanpa pertempuran, misalnya dengan menjalin pernikahan politik atau memberikan jabatan kepada penguasa lokal.
4. Penegakan Ketertiban Internal
Untuk menjaga stabilitas di dalam negeri, Gajah Mada menumpas pemberontakan dan memastikan Majapahit kuat secara politik dan ekonomi, agar mampu melancarkan ekspansi ke luar.
5. Pemanfaatan Jaringan Perdagangan
Gajah Mada menyadari pentingnya jalur perdagangan maritim. Dengan menguasai wilayah-wilayah strategis di Nusantara, ia mengendalikan arus perdagangan rempah-rempah dan laut, memperkuat hegemoni Majapahit.
6. Penggunaan Simbolisme dan Ideologi
Sumpah Palapa bukan hanya janji pribadi, tetapi menjadi simbol nasionalisme awal dan semangat penyatuan wilayah yang secara kultural dan geografis tersebar.
IWAN SINGADINATA.
(KONTRIBUTOR BERITA)
@ GUBERNUR PROVINSI JABAR
@ KANG DEDI MULYADI (KDM)
#PUBLIK,#NUSANTARA