Lintaspasundan news
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.[19/08/2025] – Ironis. Di tengah gencarnya program peningkatan mutu pendidikan, sebuah madrasah diniyah di pelosok Tasikmalaya masih berjuang dengan keterbatasan yang nyaris tak masuk akal.
Madrasah Diniyah Takmiliyah AT-TAQWA yang berlokasi di Kampung Neglasari RT 002/RW 005, Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, menampung sedikitnya 40 murid. Namun, hingga kini para santri belajar tanpa dukungan fasilitas mebelair—tak ada meja, kursi, bahkan lemari penyimpanan buku.
Kondisi tersebut membuat proses belajar-mengajar berjalan seadanya. Para murid duduk bersila di lantai, sementara guru berusaha mengajar dengan segala keterbatasan.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/08/peringati-hut-ri-ke-80-pemkab.html
“Anak-anak tetap semangat mengaji, tapi kami khawatir kenyamanan belajar mereka terabaikan,” ungkap salah satu pengajar.
Fakta ini memperlihatkan masih lebarnya jurang antara semangat masyarakat menuntut ilmu agama dan perhatian pemerintah dalam penyediaan sarana pendidikan dasar non-formal. Di saat banyak sekolah perkotaan menikmati fasilitas lengkap, Madrasah AT-TAQWA justru berjuang dalam kesunyian.
Masyarakat berharap ada perhatian serius, baik dari pemerintah maupun para dermawan, agar madrasah yang menjadi benteng pendidikan agama di desa tersebut tidak terus terpinggirkan.
IWAN SINGADINATA.
(KONTRIBUTOR BERITA)
@KANTORGUBERNURJAWABARAT
@KANTORKEMENAGPROVINSIJAWABARAT
@KANTORKEMENAGKABUPATENTASIKMALAYA
#FKDTKABUPATENTASIKMALAYA
#MADRASAHDINIYAHATTAQWA
#PUBLIK,#INDONESIANTOPOFTHEWORLD,#FYP