Milangkala Padepokan Padjadjaran Pusat Ke 55 Dan Tasyakur Guru Besar Ke 95 Tahun Dengan Tema "Kelestarian Alam, Budaya Kemandirian Terwujud di Tahun 2025"


Tasikmalaya, LintasPasundan-news.com | Kabupaten Tasikmalaya - Bertempat di Padepokan Padjadjaran Desa Sirnajaya  Kecamatan Sukaraja "Peringatan Hari Jadi Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat Ke 55 Tahun Dan Tasyakur Milangkala Guru Besar Sekaligus Ketua Umum Ke 95 Tahun" Rd. H Sany Wijaya Nata Kusumah, Drs.,SH Kamis 30/01/2025


Acara tersebut di hadiri  Oleh Para kesultanan dari mancanegara di antaranya India, Amerika Serikat, Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Korea, Vietnam, Dan kesultanan dari seluruh Indonesia, Asda III, Kapolres, Dandim, Marsekal, Sekertaris Dpc PWRI Kab.Tasikmalaya, Prokopimda kabupaten Tasikmalaya para tokoh seni budaya dan tamu undangan lainnya.


Padepokan Padjajaran dengan tema "fokus pada pemeliharaan, pelestarian budaya berkomitmen untuk ketahanan pangan" Ternyata setelah berembuk dan berdiskusi, menemukan keterkaitan antara pelestarian budaya dengan ketahanan pangan,"ujar Budi Wahyu Fitriyadi wijaya kusumah S,e.,M,p Selaku Guru besar 3 Padepokan Padjadjaran, mewakili Ketua Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran H. Rd. Sany Wijaya Nata Kusumah, Drs. S.H  atau yang biasa di sapa (Uyut Sany)


Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/01/satresnarkoba-polres-tasikmalaya-kota.html

"Intinya selama ini budaya cuma di ukur dari seninya saja padahal banyak kegiatan kemasyarakatan yang hilang di budaya sunda khususnya. Seperti memelihara alam padahal orang sunda dekat dengan alam, pohon-pohon banyak yang di tebang / hilang hewan-hewan yang dulu ada seperti Rusa, kini hampir musnah dan Rusa dagingnya bisa di makan tapi tidak ada yang ternak, akan coba membudidayakannya, tapi kata pemerintah gak boleh di pelihara di karenakan binatang langka. 


Lebih lanjut Budi",  langka itu dikarenakan tidak ada yang mencoba ternak Rusa, kalo di ternak gak bakalan jadi hewan langka. Bilamana tidak ada Sapi, Rusa bisa di manfaatkan, sementara ini mengandalkan sapi, Domba, Kambing, Ayam, kebanyakan ini barang infor, maksudnya lestarikan budaya sesepuh dulu, supaya (nyaah deui kana lemah cai), di pelihara lagi hewan yang dulu punya, supaya tidak kekurangan makanan," Ujarnya 



"Alhamdulillah sementara ini udah mulai di tanami seperti kedondong dan limus. bila di masyarakat ada pohon kedondong dan limus di beli pohonnya supaya tidak di tebang sama petani, di jadikan metode makanan di jadikan opak, kripik, Jus dan bahan-bahan makanan lainnya. supaya nilai ekonominya naik,"Katanya 


Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/01/kapolsek-cisayong-cek-tkp-pohon-tumbang.html

Harapannya di Hari Jadi Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat Ke 55 Tahun Dan Tasyakur Milangkala Guru Besar & Ketua Umum Ke 95 Tahun" Rd. H Sany Wijaya Nata Kusumah, Drs.,SH. (2) dua Program ketahan pangan yang tentunya akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dan mengajak masyarakat untuk menjaga aliran air dan ekosistem tanpa kita sadari tanaman pangan yang di sekitar kita musnah seperti tanaman ganyol, buah cermai dan ikan betok. Budaya kelestarian alam, budaya kemandirian, ingin terwujud di tahun 2025," Tutupnya

( Aris )

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.