Lintaspasundan news com
Singaparna /Kabupaten Tasikmalaya .Di depan kaum gebu kantor bupati
Ngabuburit atau mengabuburit (bahasa Sunda: ) adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.[1] Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di gebu jalan kantor bupati .Selain itu, kegiatan ngabuburit juga dapat berupa kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah ataupun Mengaji.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/03/terkait-putusan-mk-diskualifikasi-cabup.html
Masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi yang beragam dalam menanti waktu berbuka puasa atau disebut ngabuburit. Di Masjid Agung , gebu (atas), umat Muslim memadati masjid menjelang waktu berbuka puasa dengan mendengarkan ceramah. Di Brebes (bawah), terdapat Festival Tukar Takir untuk saling menukar takir yang diadakan di bulan Ramadan sembari menunggu buka puasa.
Dalam bahasa Minang, Istilah ini dikenal dengan malengah puaso, yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Dalam bahasa Bajar,romadon tahunan istilah ini dikenal juga dengan basambang, yang berarti jalan-jalan saat waktu sosontenan .
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/03/rapat-kerja-komisi-iv-dengan-dinas.html
Dalam bahasa Sunda , ngabuburit dikenal dengan istilah nyarè makanan cerihas makanan yang meminta pembeli (mencari malam) atau nyarè bhuka'an (mencari takjil; bukaan) di mana orang yang berpuasa melakukan berbagai cara dalam menanti azan magrib.
Red