Lintaspasundan news com
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(08/03/2025). Pengamat, Pemerhati dan Analis Politik Tasik utara Acep Sutrisna mengungkapkan bahwa, Kabupaten Tasikmalaya, yang dikenal sebagai Kota Santri, selalu menjunjung tinggi nilai-nilai religius dalam dinamika politiknya.
Dalam sejarah pemilihan kepala daerah, belum pernah ada pemimpin perempuan yang benar-benar mendapat dukungan kuat dari mayoritas masyarakat. Namun, bagaimana jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang notabene berbasis Nahdlatul Ulama (NU), justru mengusung calon bupati perempuan pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) 2025, ada apa dan apakah ini merupakan gebrakan baru, ujar Acep
Menurutnya, Keputusan ini tentu memicu kontroversi. Apakah ini merupakan strategi cerdas yang dapat membuka jalan baru bagi keterwakilan perempuan dalam politik lokal? Ataukah justru menjadi langkah bunuh diri politik yang akan berujung pada penolakan besar-besaran dari kalangan ulama dan masyarakat konservatif?.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/03/menyulam-kebahagian-menepis-kesedihan.html
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Langkah Berani Mengusung AI Diantani
PKB Kabupaten Tasikmalaya dikabarkan sedang mempertimbangkan AI Diantani sebagai calon bupati perempuan untuk bertarung di PSU 2025. Jika skenario ini terjadi, dampaknya tidak hanya akan terasa pada pemilu lokal, tetapi juga bisa mengubah peta politik nasional menjelang Pemilu 2029.
PKB dikenal sebagai partai yang mengusung politik keumatan dan memiliki basis pemilih yang kuat di kalangan pesantren. Namun, mengusung calon perempuan di daerah yang masih memegang teguh prinsip patriarki dalam kepemimpinan tentu menjadi perjudian besar.
Dukungan dan Penolakan: Peta Kekuatan Politik
Sejumlah kelompok progresif dan aktivis gender mungkin akan mendukung langkah ini sebagai bentuk keberanian PKB dalam mendorong kesetaraan politik. Namun, di sisi lain, ulama konservatif dan jaringan pesantren yang memiliki pengaruh besar terhadap pemilih di Tasikmalaya bisa saja menolak dengan dalih bahwa kepemimpinan perempuan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan strategi ini antara lain:
1. Respon Ulama dan Pesantren – Apakah PKB mampu mendapatkan restu dari kiai-kiai kharismatik di Tasikmalaya?
2. Dinamika Internal PKB – Apakah kader-kader PKB di daerah benar-benar solid mendukung AI Diantani?
3. Strategi Lawan Politik – Apakah lawan politik akan menggunakan isu gender ini sebagai serangan utama?
Dampak terhadap Pemilu 2029: Maju atau Mundur?
Jika AI Diantani berhasil memenangkan PSU 2025, ini bisa menjadi momentum besar bagi PKB untuk meraih suara lebih luas pada Pemilu 2029. Namun, jika langkah ini justru berujung pada kegagalan dan perpecahan internal, bukan tidak mungkin PKB akan kehilangan sebagian besar basis massanya di Tasikmalaya.
Bcajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/03/hj-ai-diantani-sh-mkn-ketika-diberi.html
PKB bisa saja mempertahankan elektabilitasnya jika mampu membangun narasi bahwa perempuan juga memiliki hak untuk memimpin, selama tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Namun, tanpa strategi komunikasi politik yang kuat, langkah ini bisa menjadi bumerang yang menghantam elektabilitas partai secara keseluruhan.
Kesimpulan: Akankah PKB Berani Mengambil Risiko?
Keputusan PKB mengusung calon bupati perempuan di Kabupaten Tasikmalaya adalah langkah yang penuh risiko, baik secara politik maupun ideologis. Apakah ini akan menjadi titik balik perubahan politik di Kota Santri atau justru menjadi blunder terbesar yang pernah dilakukan PKB?
Pilihan ada di tangan para pemilih dan pemimpin partai. Satu hal yang pasti, PSU 2025 akan menjadi ajang pertarungan ideologi dan strategi politik yang menentukan arah kebijakan Tasikmalaya untuk tahun-tahun mendatang.
IWAN SINGADINATA.
(KONTRIBUTOR BERITA DAERAH)
@ DPRD KABUPATEN TASIKMALAYA
@ PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KABUPATEN TASIKMALAYA
@ PARTAI DEMOKRASI.INDONESIA.PERJUANGAN (PDIP)KABUPATEN TASIKMALAYA
@ HJ. AI DIANTANI. SH. MKn
@ H. ADE SUGIANTO
@ KETUA DPC PKB AMI FAHMI
@ WARGA KABUPATEN TASIKMALAYA
@ PENGAMAT DAN ANALIS POLITIK TASIK UTARA
#ACEPSUTRISNA
#SEMUAORANG
#PUBLIK