SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(04/05/2025). Peribahasa “Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu” berasal dari budaya Arab dan memiliki makna filosofis yang dalam. Mari kita bahas dari segi filsafat dan makna peribahasa ini:
Peribahasa ini juga menggambarkan situasi di mana seseorang atau sekelompok orang tetap melanjutkan tujuan atau perjalanannya meskipun mendapat kritik, cemoohan, atau rintangan dari orang lain.
"Anjing menggonggong" melambangkan suara-suara negatif, kritik, hinaan, atau gangguan dari luar.
"Kafilah tetap berlalu" berarti perjalanan atau tujuan tetap dilanjutkan tanpa terganggu oleh gangguan tersebut.
Filsafat yang Terkandung:
Stoikisme (Stoicism):
Filsafat ini mengajarkan ketenangan batin dan pengendalian diri terhadap hal-hal yang berada di luar kendali kita. Gonggongan anjing adalah hal di luar kendali, tapi kafilah tetap tenang melanjutkan perjalanan.
Eksistensialisme:
Manusia harus bertindak sesuai tujuan dan makna yang ia tetapkan sendiri, meskipun dunia atau lingkungan tidak mendukung. Kafilah mewakili individu yang sadar tujuan hidupnya.
Filsafat Keteguhan Hati (Perseverance):
Dalam konteks moral, ini adalah ajakan untuk tetap teguh pada nilai atau arah hidup meskipun dihalangi atau dicemooh. Hal ini berkaitan dengan etika tindakan dan keberanian moral.
Bacajuga
https://www.lintaspasundan.com/2025/05/bupati-sukabumi-hadiri-halal-bihalal_3.html
Kritik terhadap Komentar Negatif:
Dalam sudut pandang sosial dan epistemologis, tidak semua suara dari luar layak didengarkan. Peribahasa ini menyiratkan nilai seleksi terhadap informasi atau opini.
Dalam konteks ini kepemimpinan Dedi Mulyadi (KDM) untuk menghadapi orang yang hanya mengandalkan teori tanpa hukti nyata, peribahasa "anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu" adalah salah satu acuan yang dimiliki Dedi, karena sejalan dengan sejumlah teori kepemimpinan Barat, terutama yang menekankan keteguhan visi, keberanian moral, dan ketahanan terhadap kritik eksternal. Berikut penjelasan menurut beberapa teori Barat:
1. Transformational Leadership (Kepemimpinan Transformasional) – James MacGregor Burns / Bernard Bass
Pemimpin transformasional memiliki visi yang kuat dan mampu menginspirasi pengikut untuk bergerak ke arah perubahan besar.
Relevansi: Seorang pemimpin transformasional tetap melangkah maju dengan visinya meskipun mendapat penolakan atau kritik. “Gonggongan” adalah resistensi terhadap perubahan, sementara “kafilah” adalah perjalanan transformasi yang tetap berlanjut.
2. Authentic Leadership (Kepemimpinan Otentik) – Bill George
Pemimpin otentik bersandar pada nilai, keyakinan, dan integritas pribadi, bukan pada popularitas atau tekanan publik.
Relevansi: Gonggongan anjing adalah simbol tekanan eksternal atau opini publik yang berseberangan. Pemimpin otentik tetap berjalan sesuai nilai-nilainya, seperti kafilah yang terus berlalu tanpa terganggu.
3. Servant Leadership (Kepemimpinan Pelayan) – Robert K. Greenleaf
Pemimpin sebagai pelayan melayani kebutuhan tim, bukan mengejar kekuasaan pribadi. Ia sering menghadapi tantangan atau penolakan dari sistem atau budaya yang ada.
Relevansi: Gonggongan adalah reaksi dari pihak yang tidak memahami gaya kepemimpinan ini. Namun, pemimpin tetap teguh melayani dan membimbing timnya.
4. Resilient Leadership
Ini adalah pendekatan modern yang menekankan daya tahan mental dan emosional pemimpin dalam menghadapi tekanan, krisis, atau kritik.
Relevansi: “Kafilah tetap berlalu” mencerminkan pemimpin tangguh yang tidak terpengaruh oleh serangan verbal, opini negatif, atau hambatan luar.
Kesimpulan:
Peribahasa ini mengajarkan agar kita tetap fokus, tidak mudah terpengaruh oleh kritik atau gangguan yang tidak membangun, serta menjalani hidup dengan prinsip dan tujuan yang jelas
Dalam konteks kepemimpinan Barat, peribahasa ini menunjukkan kualitas penting: fokus pada visi, keteguhan hati, dan kemampuan untuk tetap melangkah meski mendapat kritik atau hambatan. Seorang pemimpin sejati bukan yang mudah goyah oleh opini negatif, tapi yang terus menuntun tim atau organisasinya menuju tujuan.
IWAN SINGADINATA.
(KONTRIBUTOR BERITA DAERAH)
@ KANTOR GEBERNUR PROVINSI JAWA BARAT
@ KANG DEDI MULYADI (KDM)
@ KANTOR KUMUNIKASI DAN INFORMASI PROBINSI JAWA BARAT
@ KANTOR DEVISI HUMAS PROVINSI JAWA BARAT
@ MASYARAKAT JAWA BARAT
#PUBLIK,#SEMUAORANG