Dapur Berkah Bersama Tasnanizam,Milik Yayasan Dradjat Budi Bangsa Kembali Menuai Sorotan Dikarnakan Salah Satu SD Tidak Mendapatkan MBG di Hari Jumat


                                          Kabupaten.Tasikalaya. Lintas Pasundan.com.Satuan Pelayanan .Pemenuhan Gizi(SPPG) Dapur Berkah Bersama Tasnanizam milik Yayasan Dradjat Budi Bangsa yang berada di Kp.Sukagalih,desa Cilolohan,Kecamatan Tanjungjaya,Kabupaten Tasikmalaya kembali menjadi sorotan publik setelah kegiatan sosialnya ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu.


Pasalnya diduga ada beberapa komoditi makanan yang buruk di salah satu sekolah atau penerima manfaat,sekarang lagi kembali menuai sorotan dari para orang tua siswa di salah satu sekolah karena keterlambatan pengiriman,sehingga sampai viral di media sosial


Sejak awal berdirinya, Dapur MBG merupakan program andalan Pemerintahan Prabowo-Gibran,berkomitmen untuk menyediakan makanan sehat dan layak bagi warga yang membutuhkan, terutama saat terjadi situasi darurat. Tidak hanya memberikan bantuan pangan, dapur itu juga melibatkan relawan muda dan warga sekitar untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut,"kata salah seorang sumber yang enggan disebut namanya pada Jumat(24-10-2025)


"Namun, sorotan kali ini bukan hanya masalah komodoti,akan tetapi masalah keterlambatan pengiriman ke salah satu Sekolah atau penerima manfaat, yang seharusnya MBG itu disalurkan tepat waktu,ini mah para siswa sudah mau pulang MBG tak kunjung datang,"tandasnya

Bacajuga

https://www.lintaspasundan.com/2025/10/shaleha-akan-lapor-ke-polisi-akibat.html

melainkan juga dari sejumlah orang tua siswa yang menyoroti transparansi dan keberlanjutan programnya,kami menilai, program Dapur MBG perlu memperkuat sistem pendataan penerima manfaat,dan menjalankannya sesuai regulasi serta tata cara yang baik dan benar, agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran,"harapnya


Meski demikian, pihak Yayasan Dradjat Budi Bangsa Ismail,menegaskan bahwa semua kegiatan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan keterbukaan. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan sosial, sembari mengajak masyarakat lebih aktif berkolaborasi dalam membantu sesama.


Dapur MBG pun kembali menjadi simbol semangat gotong royong dan kepedulian sosial di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat. 


Banyak pihak berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain di berbagai daerah.


Adapun untuk masalah keterlambatan pengiriman ke salah satu Sekolah, kami akui,karena namanya manusia ada keterbatasan baik tenaga atau pemikiran,karena terus menerus kerja menguras tenaga pihak kami juga ada capeknya,"kata Ismail


Karena pada saat ini ada penambahan KPM,otomatis kami harus kerja ekstra dituntut untuk lebih awal memasak,sedangkan pengiriman harus cepat,jadi mungkin itu salah satu penyebab keterlambatan pengiriman,"ujar Ismail


Lebih lanjut Ismail menjelaskan,pihak kami juga sudah berupaya,meminta kepada pihak sekolah,agar menerima kiriman MBG,biar telat asal disalurkan,akan tetapi pihak sekolah menolak karena para peserta didik sudah pada pulang


"Selain itu,kami terus berupaya bagaimana kalau pihak kami mendatangi para orang tua siswa untuk memberikan MBG,tapi pihak sekolah menolak.


Jadi atas keterlambatan pengiriman  ke sekolah itu, pada hari senin yang akan datang akan dobel alias dua kali pengiriman,itu bentuk tanggung jawab pihak kami,"pungkasnya 

(Dudi)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.